Jumat, 17 Maret 2017

Pergasingan Hills, Menikmati Pemandangan Gunung RInjani

Halooo semua, setelah lama vakum, akhirnya Nusantara Wanderer kembali lagi. Oke langsung meluncur ke destinasinya yuk, wusss......
Masih di Lombok juga, kali ini saya dan teman teman sedikit menjauh dari aroma aroma laut yang uhuy itu untuk menjelajah tempat / destinasi yang bahkan untuk saya sendiri ini yang kedua kalinya, yak naik bukit. Bukit pertama yang pernah saya kunjungi yaitu Bukit Sikunir, yang kedua ya, Bukit Pergasingan ini.
Sebenernya kesini juga karena penasaran liat di instagram dan juga lagi lagi atas hasil racunnya para keluarga di Rumah Singgah Lombok, terima kasih atas racunnya yang ternyata keren ini. Kemudian kita diberikan qlue berupa kontak orang yang bisa membantu dan menyediakan tempat untuk singgah. Singkat cerita, kita pun sudah sampai di kawasan sembalun, satu kata ketika memasuki kawasan ini, epic! Dingin dan keren, daerah tersebut dikelilingi bukit dan gunung rinjani. Setelah akhirnya menemukan rumah keluarga mas Iyal dengan sedikit perjuangan.
 Setelah sampai di rumah mas Iyal, kita pun bertanya mengenai medan menuju puncak bukit dan cuaca yang akhir akhir ini, luckily ketika kita naik menuju puncak, cuaca cerah secerah cerahnya cerah. Di rumah mas Iyal pun kita packing ulang dan menyewa beberapa kebutuhan yang tidak kita bawa sebelumnya, namanya juga destinasi mendadak dangdut. Setelah semua selesai, kita pun pamit dan diantar menuju titik pendakian. Lalu pendakian pun dimulai, oiya fyi karena kita mendaki malem hari untuk mengejar sunrise jadi sepertinya kita tidak dikenai retribusi dikarenakan sudah malam. 
Kami pun berdoa dahulu, lalu pendakian baru benar benar dimulai, sejam, dua jam, medan semakin ngehe dan diluar ekspektasi (iya, karena kata mas Iyal untuk naik kesini Cuma 2-3 jam doang), naik bener bener nanjak menguras energi ditambah puncak bayangan, tiga jam berlalu karena rombongan membawa manusia kaya lemak yang gapernah olahraga dan sering berhenti, yaitu saya. Akhirnya empat jam sesudahnya kita berhasil mencapai puncak, buka tenda makan dan, tidurrrrrrr.
Pagi harinya, ketika bangun, kita disuguhi pemandangan nan super duper epic. Perjuangan empat jam menanjak, menghabiskan energi, menghabiskan banyak air mineral telah tertebus dengan pemandangan yang disuguhkan pagi itu, cuaca benar benar sedang cerah cerahnya, tidak berkabut dan tidak hujan, mantap! Memandangi pemandangan seperti ini ditemani masakan sederhana, mi rebus. Terasa berkelas dan mahal. Dan lebih beruntungnya lagi, ketika camping disana, kita hanya berdua, satu tenda lain milik teman dari Jogjakarta kalau tidak salah.
Well, akhir kata, bukit ini sangat saya rekomendasikan ketika tidak ingin menanjak gunung ataupun menjadi alternatif ketika Gunung Rinjani bergejolak. Iya dari sini saja didepan mata selain diberikan pemandangan hamparan sawah tertata nan apik, juga tepat didepan mata kita bisa melihat Gunung Rinjani ini berdiri dengan gagahnya. Jadi cuma mau baca apa sekarang juga mau kesana? Yang pasti kemanapun kita, bawa sampah kembali ya!
Informasi Tambahan
How To Get There
Satu satunya pilihan kendaraan terbaik adalah motor ataupun mobil, bisa sewa di daerah anda menginap, atau jika anda berada di Rumah Singgah Lombok bisa meminjam lewat mamak RSL dan bisa meminta kontak mas Iyal pada temen temen di RSL.
Hal Yang Bisa Dilakukan
Camping, Foto foto (disini banyak spot yang instagramable)
Akomodasi
Disini hanya bisa camping, lahan untuk camping cukup besar.
Makan
Karena disini tidak ada warung, disarankan membawa makanan cepat saji supaya lebih mudah.
Disclaimer : tulisan diatas merupakan opini saya pribadi ketika berkunjung kesana, dan saya ucapkan terima kasih sudah mampir ke blog ini, cheers!